Pemandangan itu rasanya mencerminkan bagaimana istilah “Bad News is Good News” seperti yang dilakukan oleh banyak media di negeri tercenta ini. Berita yang mengungkap sisi terburuk dari seorang artis dan tokoh akan menjadi konsumsi publik yang renyah dan gurih. Suasana pemberitaan yang kadang hiperbola selalu ditunjukan ketika terungkap sebuah misteri negatif tentang seorang publik figur. Satu alasan yang akan selalu dibawa oleh para pelaku media, rating…ya rating… rating tidak mengenal media juga..mereka semuanya mengejar itu. Televisi dengan rating penontonnya, radio dengan jumlah pendengarnya dan internet dengan jumlah hit dan visitnya. Satu berita tentang perselingkuhan artis akan dibahas seminggu penuh di acara gosip, ataupun berita kebobrokan tokoh disana yang dibahas berulang-ulang dalam acara dialog. Kadang sampai bingung pilih channel televisi berujung remotenya rusak karena sering dipencet pencet…
Sebaliknya, sebuah berita positif alias Good News akan menghiasi headline koran dengan amat terbatas, bisa dibilang mempunyai kesempatan untuk tampil di headline sebanyak 10%..haha sebuah pemandangan yang miris bagaimana media kita tidak memperlakukan adil dengan yang namanya “news”.
Indonesia memang mempunyai budaya yang menarik, selain suka berkumpul, masyarakat juga suka bergosip, ya..namanya gosip..tidak jauh dari “Bad News“. Maka pantas acara gosip di televisi memiliki rating yang bagus, situs social network dan tempat berkumpul menjadi subur bahkan sebagian member terbanyak dari indonesia karena memang culture kita seperti ini. Kalau mengintip ke situs sebelah…dari 10 berita…8 diantaranya adalah badnews…where is good news? apa good news is a bad news yang akan menurunkan rating?
.